Saturday, March 20, 2010

Toyota New Kijang Innova


Kijang Innova ditawarkan kepada konsumen dalam dua versi mesin, yaitu bensin dan diesel. Hal itu sama dengan versi sebelumnya, Kijang kapsul.
Meski begitu, kedua mesin Innova sudah menggunakan teknologi masa kini. Bila mesin bensin menggunakan sistem injeksi yang dikontrol secara elektronik plus VVT-i, versi diesel diperhebat dengan teknologi common rail generasi kedua, injeksi langsung (ke ruang bakar) dan turbocharger. Kerja mesin pun diatur atau dikendalikan oleh komputer. Canggih!
Toyota menyebut mesin diesel Innova ini dengan D-4D, kepanjangan dari Direct Injection, 4-langkah Common Rail Diesel.

Tekanan Tinggi. Salah satu ciri umum mesin diesel common rail generasi kedua, tekanan bahan bakar yang berada di common rail sangat tinggi. Pada mesin yang digunakan Innova, tekanan mencapai 160 MPa, sama dengan 23.206 pound per square inch (psi)atau 1600 bar. Sebagai pembanding, tekanan tabung gas elpiji 25 bar dan mesin yang menggunakan BBG, tekanannya 200 bar. Untuk mesin diesel konvensional, yang masih menggunakan pompa distributor, tekanannya paling tinggi 700 bar. Adapun injektornya bekerja antara 150 dan 250 bar.
Dari tekanan supertinggi itu, ketika disemprotkan ke ruang bakar, solar berbentuk molekul yang sangat halus dan kecil. Diperkirakan, saat disemprotkan ke ruang bakar, molekul solar sama dengan diameter rambut manusia. Inilah yang menyebabkannya lebih cepat terbakar dibandingkan dengan mesin diesel konvensional.
Hasil lain dari tekanan yang sangat tinggi itu atau pengabutan dengan molekul yang sangat halus tersebut, pembakaran berlangsung lebih mulus, rata, cepat, dan sempurna. Inilah yang membuat kerja mesin diesel common rail jauh lebih efisien dibandingkan mesin bensin dan juga diesel konvensional. Karena itu, jangan heran, sekarang mesin diesel common rail terus diburu dan makin banyak digunakan. Terutama di Eropa.
Penampung & Pemasok. Common rail adalah semacam ruang yang digunakan untuk menampung bahan bakar yang dipasok oleh pompa bertekanan tinggi. Selanjutnya, bahar bakar yang berada di ruang ini (dengan kondisi bertekanan sangat tinggi), nanti diteruskan atau dipasok lagi ke injektor.
Ruangan ini digunakan bersama-sama oleh injektor untuk meneruskan atau menyemprotkan solar ke dalam ruang bakar. Tekanan di ruang ini selalu sama pada berbagai kondisi kerja mesin, baik saat putaran rendah, maupun tinggi. Karena itulah, mesin common rail lebih mantap bekerja pada putaran rendah. Torsi bisa diperoleh pada putaran lebih rendah dan rata (flat).
Sebagai contoh, pada mesin diesel Innova tipe 2KD-FTV. Kendati torsinya lebih besar dibandingkan bensin, kemantapan diperoleh pada putaran lebih rendah. Hasilnya, tentu saja konsumsi bahan bakar lebih irit.
Pada mesin diesel Innova, torsi yang dihasilkan mesin disesuaikan dengan transmisi yang digunakan. Untuk Innova dengan transmisi manual, torsi maksimum 200 Nm diperoleh pada 2.000-3.200 rpm. Sementara itu, untuk transmisi otomatik, lebih yahud lagi, 260 Nm pada 1.600-2.400 rpm. Alhasil, Innova diesel otomatik terasa lebih bertenaga, mantap, dan enak diajak meluncur dengan santai. Bahkan, sehabis berhenti di tanjakan, kendaraan dapat bergerak dengan mantap hanya dengan menekan sedikit pedal gas.
Komputer 32-bit. Sebenarnya, dasar common rail bukan hal baru dalam teknologi mesin mobil. Sistem injeksi bensin sudah menggunakannya. Pada mesin bensin disebut fuel rail atau rel bahan bakar. Bedanya, pada mesin diesel, tekanan di dalam rel itu lho! Supertinggi.
Dari rel, bahan bakar diteruskan ke injektor. Kalau pada mesin diesel konvensional, injektor bekerja secara hidro-mekanis, sedangkan pada common rail secara elektrik dan dikontrol oleh komputer. Dengan demikian, jumlah bahan bakar yang akan disemprotkan dan waktunya (timing) lebih akurat dan lebih pas dengan kebutuhan mesin.
Tak kalah menarik, untuk mengontrol kerja mesin diesel ini, Toyota menggunakan komputer 32-bit sehingga proses data berlangsung cepat.
nnova Captain Seat
INILAH.COM, Jakarta – SUKSES dengan peluncuran Kijang Innova September 2004, Toyota kembali menghadirkan varian terbaru dari Kijang Innova, yakni Kijang Innova G Captain Seat. Varian baru ini memiliki perbedaan pada interior dengan varian G terdahulu, sedangkan kapasitas penumpang pada varian G terdahulu 8 orang, pada seri ini hanya 7 penumpang.
Pada varian baru, ini dipakai dua kursi yang terpisah, sama persis untuk bangku pengemudi dan penumpang di depan.
Dengan Captain Seat yang nyaman di baris kedua ini, penumpang Kijang Innova akan mendapatkan kenikmatan berkendara yang berbeda dari sebelumnya.
“Kami merespon kecenderungan, sekarang ini makin banyak keluarga kecil di Indonesia yang tidak begitu mementingkan daya tampung, tetapi lebih pada kenyamanan di dalam kendaraan,” ujar Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan.
Melalui varian yang disebut Captain Seat di baris kedua ini, penumpang Kijang Innova akan mendapatkan kenikmatan berkendara yang berbeda dengan sebelumnya.
Penumpang akan lebih mudah mengakses kursi baris ketiga, fleksibilitas pengaturan posisi atau jarak kursi dan utilitas bertambah.
Kursi model ini bisa dimiringkan, di geser dan dilengkapi sandaran tangan. “Bila diperlukan kursi ini bisa dilipat untuk menyediakan ruang bagasi tambahan, atau meluruskan kaki sambil tiduran,” timpal Direktur Marketing TAM, Joko Trisanyoto.
Captain Seat ini tersedia dalam berbagai pilihan warna. Fasilitas serupa juga terdapat pada Kijang Innova tipe V Extra.
Toyota Astra Motor juga menargetkan tipe baru ini akan terjual sebanyak 200 unit setiap bulan.
Harga jual yang ditawarkan Rp 191 juta untuk transmisi manual (M/T) atau Rp 204,5 juta untuk transmisi otomatis (A/T). Harga tersebut Rp 2,2 juta lebih mahal dari tipe G biasa.
Meski Captain Seat sudah dirilis, bukan berarti menghapus Innova varian G lama, tapi lebih menambah pilihan.
Pemilik Innova G lama yang berminat mengubah model kursi baris kedua, bisa melakukannya dengan mudah karena dudukannya sama persis.
Innova G Captain Seat hanya ada pada varian yang menggunakan mesin bensin manual dan matik, tetapi tidak ada pada versi diesel.
Sebelum meluncurkan varian baru ini, Toyota baru saja merilis Innova E Double Blower dan varian bermesin diesel.
Toyota juga sedang mempertimbangkan varian baru dengan harga di rentang Avanza. Namun, menurut Johnny hal itu masih wacana dan belum diputuskan.
Captain Seat juga terdapat pada Innova V Ekstra dengan lapis jok dari kulit.
Dari data yang dirilis TAM, Kijang Innova yang diluncurkan 2004 mencapai puncak penjualannya tahun 2005, yaitu 82.950 unit.
Kenaikan harga minyak di akhir 2005, mengoreksi penjualan Innova tahun 2006 hingga lebih dari 50% menjadi 38.992 unit .
Sepanjang 2007, penjualan Innova kembali meningkat menjadi 40.169 unit.
Diperkirakan tahun ini penjualan Innova kembali pada level seperti tahun 2005 dengan tantangan semakin banyaknya kompetitor yang bermain di rentang Rp150-200 juta.
Disisi lain, Innova yang sudah tiga tahun kemungkinan akan meluncurkan versi face lift dan ini berpeluang mendongkrak pasar lagi.
sumber: KOMPAS
Harga Innova Diesel
Innova E Manual Standar (AC Single Blower) = Rp 219.525.000
Innova E Manual (AC Double Blower) = Rp 229.025.000
Innova G Manual = Rp 247.275.000
Innova G Automatic = Rp 260.775.000
Innova V Manual = Rp 278.075.000
Innova V Automatic = Rp 291.575.000
Harga Innova Bensin:
Toyota Kijang Innova E 2.0 M/T 163,550,000
Toyota Kijang Innova E 2.0 Std M/T 155,550,000
Toyota Kijang Innova E 2.5 M/T 175,900,000
Toyota Kijang Innova E 2.5 Std M/T 167,900,000
Toyota Kijang Innova G 2.0 A/T 198,300,000
Toyota Kijang Innova G 2.0 M/T 184,800,000
Toyota Kijang Innova G 2.5 A/T 209,400,000
Toyota Kijang Innova G 2.5 M/T 195,900,000
Toyota Kijang Innova G Cruiser 2.0 A/T 199,900,000
Toyota Kijang Innova G Cruiser 2.0 M/T 186,400,000
Toyota Kijang Innova V 2.0 A/T 225,100,000
Toyota Kijang Innova V 2.0 M/T 211,600,000
Toyota Kijang Innova V 2.5 A/T 235,900,000
Toyota Kijang Innova V 2.5 M/T 222,400,000
Toyota Kijang Innova V 2.7 A/T 282,900,000
Toyota Kijang Innova V Extra 2.0 A/T 232,100,000
Toyota Kijang Innova V Extra 2.0 M/T 218,600,000
Toyota Kijang Innova V Extra 2.5 A/T 244,900,000
Toyota Kijang Innova V Extra 2.5 M/T 231,400,000
Toyota Kijang Innova V Luxury 2.0 A/T 239,600,000
Toyota Kijang Innova V Luxury 2.0 M/T 226,100,000
Spesifikasi dan perbedaan mesin diesel Kijang Innova dengan Kapsul
Item
Innova
Kapsul
Tipe
2KD-FTV,
Common Rail, Turbocharger,
Direct Injection
2L
Jumlah silinder
4, segaris
<–
Jumlah & mekanisme katup
DOHC, 16 katup
OHC, 8-katup
Sistem pasokan bahan bakar
Common Rail
Distributor
Kapasitas cc
2.492
2.446
Diameter x langkah mm
92,0 x 93,8
92,0 x 92,0
Perbandingan kompresi
18,5:1
22,2:1
Tenaga maks. [EEC] kW@rpm
75@3.600
61@4.200
Torsi maks. [EEC] Nm@rp Transmisi manual
Transmisi otomatik
200 @1.400~3.200
260 @ 1.600~2.400
160 @2.400
Modified Toyota Innova Front
Modified Toyota Innova (Kijang Innova) Front
Modified Toyota Innova Rear
Modified Toyota Innova (Kijang Innova) Rear
Modified Toyota Innova Front
Modified Toyota Innova Rear

0 comments:

Post a Comment