Monday, March 22, 2010

NISSAN GRAND LIVINA

(oto.co.id)MPV terbaru Nissan sudah membuktikan diri sebagai produk berani ‘menantang’ badai dan menggerus jalan yang kurang pas dilalui sebuah MPV dengan ground clearance rendah. Puncaknya terjadi ketika rombongan Grand Livina ini keluar dari padang pasir di kawasan Bromo. Satu-persatu mobil harus dipandu dan bahkan harus ditarik Toyota Hardtop untuk dapat lolos dari tanjakan licin dan berbatu. Kasihan kalau dipaksakan!

Untuk membuktikan keperkasaan produk anyarnya itu PT. Nissan Motor Indonesia yang mengageni mobil Nissan di Indonesia ini membuat terobosan dengan melakukan road test yang mulainya dari Yogyakarta dan berakhir di Legian, Bali. Total jarak perjalanan yang ditempuh dalam 3 hari itu direncanakan sepanjang 885 km.
Untuk perjalanan sepanjang itu, redaksi berhasil mencicipi performa dan handling 5 dari 7 variant Nissan Grand Livina yang rencananya mulai dipasarkan resmi sejak 5 April 2007 ini. Ke lima model itu adalah mesin 1500 cc bertransmisi manual, memsin 1500 cc bertransmisi otomatik dan dua model mesin 1800 cc bertransmisi manual maupun otomatik serta model bermesin 1800 cc dengan klasifikasi paling mewah.
Masing-masing variant ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Untuk perjalanan luar kota, redaksi merekomendasi versi bermesin 1800 cc yang lebih bertenaga. Sementara perjalanan di dalam kota bisa menggunakan variant 1500 cc.
Etape pertama yang dimulai dari Hotel Hyatt Regency Yogyakarta menuju Batu, Malang-Jawa Timur, kami lalui dengan 4 variant Grand Livina. Hingga rest point 1 di Wonogiri, kami menggunakan variant mesin 1500 cc transmisi manual.
Di rute pertama, yang merupakan dataran tinggi, kami harus pintar memilih momentum yang tepat untuk memindahkan gigi. Kalau tidak, maka mesin 1500 cc yang digendong Grand Livina ini seperti kehilangan tenaga. Dan ini kami rasakan ketika masuk daerah Wuryantoro.
Lepas dari Wonogiri, kami berpindah menggunakan Grand Livina mesin 1800 cc transmisi manual. Beberapa jalanan menanjak dari Sidoharjo menuju Purwantoro menjadi tak terlalu berat dengan Grand Livina mesin 1800 cc ini.
Setelah rest point 2 di Tulungagung, rombongan kami yang terdiri dari rekan Bisnis Indonesia, Republika dan OTOCOID kembali memperoleh mesin 1500 cc, namun bertransmisi otomatik. Di rute inilah kami sepakat untuk tidak menganjurkan mesin kecil bertransmisi otomatik digunakan melibas tanjakan.
Dengan diisi 3 orang penumpang plus barang bawaan pribadi masing-masing penumpang ini, Grand Livina 1500 cc bertransmisi otomatik terasa berat untuk beberapa tanjakan tinggi di kawasan pegunungan menjelang kota Kediri, Jawa Timur. Begitu pula ketika memasuki kawasan Batu, Jawa Timur. Untuk lolos dari tanjakan tajam ini, kita harus menyiapkan ancang-ancang yang cukup. Caranya, selalu menjaga kecepatan dan mempertahankan torsi.
Hari kedua perjalanan menjadi sangat berat. Selain rutenya harus banyak mendaki, di etape ini panitia mulai menjalankan game adu irit-iritan bensin. Kami yang kebagian mobil 1500 cc bertransmisi manual harus beradu dengan rekan-rekan wartawan yang menggunakan mobil sejenis.
Sebelum berangkat, kami mencoba memberi tanda daerah-daerah yang membutuhkan tenaga ekstra untuk melaluinya. Beberapa daerah itu antara lain perjalanan dari Batu ke Malang. Kemudian Purwodadi ke Sukapura melalui kawasan Bromo. Selebihnya perjalanan yang bisa dimainkan keiritan bensinnya.
Benar saja. Beberapa trek di antara rute Batu ke Malang, mesin Grand Livina 1500 cc harus dipaksa kerja keras dan tentu saja harus membuang beberapa tetes bensin. Begitu pula ketika masuk ke kawasan Bromo menuju Sukapura. Apalagi, GPS yang dijadikan alat pemandu perjalanan sempat ngaco dalam membaca peta, sehingga rombongan sempat masuk rute jalan yang salah hingga beberapa kilometer.
Sampai di lunch point Probolinggo, ternyata jumlah bensin yang kami gunakan baru mencapai ¼. Angka yang tertera di panel instrument Grand Livina membuat para pesaing mulai menyiapkan strataegi menggoda kami untuk ‘membuang’ bensin dengan meladeni adu cepat.
Syukurlah, hingga perjalanan hari kedua berakhir di Ketapang, kami tidak tergoda dengan rangsangan rekan-rekan wartawan lain untuk lebih mempercepat kendaraan di atas 80 km/jam. Sehingga, nama kelompok kami tercantum sebagai pemegang rekor kendaraan paling irit, yaitu 17,5 km untuk setiap liternya!

Fitur dan harga Nissan Livinamobilku.com (29/03/2007) – PT Nissan Motor Indonesia secara resmi merilis informasi harga Nissan Livina yang terdiri dari 7 varian dengan pilihan mesin 1.5 liter dan 1.8 liter dengan transmisi matik maupun manual.
Varian
Fitur
Harga
1.5 SV MT
Alloy wheel 15″, Power door Lock, Power Window ,Air Conditioning, A/C RR Vent
Rp 138.5 juta
1.5 XV MT
Memiliki semua kelengkapan 1.5 SV MT, ditambah dengan Alarm dan keyless entry, Head rest baris ke dua, High mount stop lamp
Rp. 146 juta
1.5 XV AT
Memiliki semua kelengkapan 1.5 XV MT, dengan transmisi automatic
Rp. 156 juta
1.8 XV 6 Speed MT
Memiliki semua kelengkapan 1.5 XV MT, ditambah dengan: Polished type alloy wheel, Ornamen kayu pada center cluster, Chrome door handle, Chrome grille, Fog lamp,Parking sensor, Chrome A/C vent, - Electric door mirror, - Head rest baris ke tiga, Transmisi manual 6 percepatan
Rp. 165.5
1.8 XV 6 Speed MT
Memiliki semua kelengkapan 1.8 XV MT, dengan transmisi automatic
Rp. 177.5 juta
1.8 Ultimate 6 Speed MT
Memiliki semua kelengkapan 1.8 XV MT, ditambah dengan: ABS + EBD + BA, Air bags (driver), Leather seat, Door mirror cover with turning lamp, Side moulding, Leather + wooden steering wheel
- 2 DIN AM/FM CD 6 CD in dash, - 6 speakers, - Luxury grill and bumper
Rp 191.5 juta
1.8 Ultimate AT
Memiliki semua kelengkapan 1.8 Ultimate MT, dengan transmisi automatic
Rp. 203.5

1 comments:

Admin Patrick said...

Dari dulu desainnya Grand Livina ini belum banyak berubah yaa. Tapi emang sih, masih sedap dipandang. Kalau misal ada perombakan total seperti Nissan X-Trail, mungkin bakal lebih menarik

Post a Comment